Friday, January 30, 2009

Dunia Iklan 4

Sebuah ambient ads yang sangat hebat... Award Winning kalo kata juri-juri cannes, new york festival, clio, atau apa lah namanya.

Thursday, January 29, 2009

Saya pokoknya tidak mau memilih! Titik! Eh, Seru deng... (lanjutan)

Kondisi krisisnya hampir sama nih dengan postingan sebelumnya... Tapi masih lebih baik lah... karena ada usaha untuk tampil beda... HAHAHHA....

Saya pokoknya tidak mau memilih! Titik! Eh, Seru deng...

Kenapa saya harus memilih orang-orang atau calon pemimpin yang seperti ini...?

1. Tidak memiliki kepercayaan diri, mendompleng ketenaran orang lain.
2. Ketauan kupernya, katanya mau jadi wakil rakyat, kok malah gak dikenal sama rakyatnya. Kembali mendompleng ketenaran orang lain.
3. Programnya gak jelas. Rakyat bebas dari belenggu penderitaan... begitu katanya, emang rakyat menderitanya seperti apa sih... membebaskannya bagaimana... yang menderita rakyat yang mana... Bapak sendiri nanti menderita lahir batin gak, kalo tidak terpilih.
4. Ini baru caleg nya nih, ada lagi capres yang spanduk, baliho, dan lain-lainnya selalu ada bayang-bayang bapaknya di belakang. Sama karakternya, Tidak memiliki kepercayaan diri!
5. Udah gitu ngotor-ngotorin pemandangan kota, masang spanduk seenaknya,
"Asal gede aja fotonya. Biar orang-orang pada tahu siapa saya", begitu titahnya kepada tim suksesnya.
6. Trus ntar kalo dah kepilih, pada ngebolos pula... Muke Gile... MAJIBUT LU!
7. Minta dibeliin Laptop deh ntar kalo dah kepilih, kayak yang tau aja cara makenya... Paling cuma diisi ama game, biar gak ngantuk "waktu sidang soal rakyat" (minjem kalimatnya Iwan Fals)
8. Ntar pada mau jadi bintang pelem dadakan deh... iya kalo pelemnya bagus. Dah pelem bokep, masuknya kategori pelem kelas Z lagi. (mbok ya resolusi kameranya yang bagus gitu..., pake lampu yang agak terang gitu..., suaranya yang jelas gitu..., kan lebih enak ngeliatnya..., ama jangan cepet-cepet udahannya..., kentang kita yang nonton...).
9. Trus kalo dah kepilih, hari pertama ngantor di parlemen, mulai mikir deh gimana caranya balik modal. Gede kan biaya kampanye situ, ampe 3 Milyar...
10. Lalu kalo dah kepilih maunya jalan-jalan, pake alasan studi banding... apa yang mau di bandingin? Lah wong studi aja ijazahnya banyak yang palsu.
12. Trus minta mobil dinas yang pengen dipake jalan-jalan sama keluarga. Dipake pulang kampung... trus pamer deh... pake kacamata item pula.
13. Trus, kerjaannya molor... ngeces pula... ngerusak fasilitas negara tuh. Kursi ama meja kan jadi bau...!
15. Bisanya ngeles doang kalau di kritik! (Masih inget kan gimana getolnya sang ketua Badan Kehormatan DPR memprotes lagunya Slank? Eh protesnya ditarik lagi, gara-gara selang satu hari ada anggota DPR yang ketangkep dengan tuduhan Korup).
16. Udah lah pokoknya mau papanya siapa kek, mau anaknya siapa kek, keponakan, cucu, cicit, anak angkat, anak tiri, menantu, besan, om, tante, kakak, adiknya, atau kembarannya siapa kek... asal jangan ada kumisnya, saya tetep gak mau milih!

Bondan : "Tulisan lo kok marah-marah gini do?"
Eddo : "Gimana gak marah-marah..., lah wong gw gak mau milih karena semua alasan di atas itu, masa gw dibilang HARAM.
Bondan : "Dah marah-marah, nada tulisan lo suudzon juga tuh do..."
Eddo : "Itu bukan suudzon, tapi krisis kepercayaan..."
Bondan : "Otak lo kali krisis..."
Eddo : "Gak papa, dari pada nambah jiwa gw yang krisis kayak orang-orang itu..."
Bondan : "Nah, kan..."

Wednesday, January 28, 2009

Dipilih, dipilih, dipilih... !

Ketika saya harus memilih, saya pasti memiliki pertimbangan ini dan itu. Jika sedang memilih makanan di restoran, saya akan mempertimbangkan kira-kira bagaimana rasanya, udah pernah mencoba menu itu atau belum, harganya, dan haram atau halal.

Atau jika saya ke supermarket dan membeli makanan disana, pertama kali yang saya pertimbangkan adalah masa kadaluarsanya.

Lalu kali ini, supermarket pemilu pun menjajakan calon legislatifnya dengan semua keunggulannya masing-masing. Siapa yang kira-kira yang saya pilih? Hahahahha....

Pertama masa kadaluarsanya, budaya anggota parlemen yang sering tidur, bolos kerja itu udah menjadi faktor kadaluarsa bagi saya. Dari dulu ketika saya kecil sampai sekarang selalu ada. CORET! gak masuk pilihan saya orang-orang seperti ini.

Kedua dari rasa. Kira-kira rasanya gimana ya kalau memilih yang ini, yang itu? mmm... tidak ada data yang jelas bumbu yang digunakan. Hanya foto yang begitu dan janji yang begini. Semuanya bilang, "ayo rapatkan barisan", " saya akan memberi yang terbaik", "siap mengabdi bagi ibu pertiwi", yah namanya janji... banyak ban-get lah... pusing saya, semuanya pada janji menyuguhkan yang paling enak. CORET! gak masuk pilihan, karena malah bikin bingung.

Ketiga dari masalah pengalaman, menu ini belum pernah dicoba, yang itu juga belum pernah. Hahahah... kalau masalah makanan saya gak pernah pilih-pilih, yang penting kalau di KFC atau McD, saya akan pilih ayam paha atas, kalo di restoran sushi, saya pilih yang ada ikan tunanya, kalo di warteg, saya pilih pake telor dadar dan sayur bening berkuah, kalo di mall, biasanya chicken gordon blue, kalo di rumah yang ada aja sikat... Ini masalah lidah saya dan sangat subyektif... maaf bapak-bapak dan ibu-ibu terhormat. Karena anda semua tidak seperti paha atas dan telor dadar, saya tidak akan memilih! CORET!

Ketiga dari harga, mmm... selama ini makanan termahal yang pernah saya makan sendiri harganya tidak lebih dari Rp 50.000,- ini sudah termasuk minumnya. Jadi kalo saya harus membayar ongkos ganti untung bapak-bapak dan ibu-ibu yang telah mengeluarkan biaya kampanye sampai Rp 3 Milyar dan mungkin bisa menyebabkan anda menjadi gila karena kalah, saya menolak! Terima kasih, Thank you very much, Arigato! CORET!

Keempat masalah halal dan haram, ah, ini kan menjadi urusan saya sama yang di Atas. Dosa yah, dosa saya, kalau MUI bilang "Andaikata tidak ada yang baik, tetap harus memilih. Dipilih yang tingkat keburukannya paling rendah," kata Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Ali Mustafa (www.calegindonesia.com). Waduh pak, kalau begitu dengan memilih yang buruk dan menghasilkan yang buruk-buruk akhirnya menjadi dosa bersama dong, DOSA BERJAMAAH! wah dosanya lebih besar dong.

Sekarang mereka udah mulai "memaksa" kita untuk melihat pemandangan di sepanjang jalan kota yang semakin tidak indah, berjanji dengan sesuatu yang mereka belum miliki, mencoba mendompleng nama orang lain untuk menaikkan popularitasnya, mengenalkan diri dengan memaksa tangan kita untuk berjabat (siapa sih mereka? udah bikin apa sih?).

Ah, saya lebih memilih makan babi panggang yang saya potong sendiri daripada menerima ayam bakar yang anda berikan tetapi berbau bangkai dan berbelatung!

Terima kasih!

Tuesday, January 13, 2009

Tahun 2009 adalah tahun kemalasan

Percaya atau tidak, tahun 2009 ini adalah tahun yang penuh kemalasan, berikut petikan sajak yang saya nukilkan berdasarkan wangsit yang saya terima semalam.


2009 Tahun Kerbau
Kerbau suka main di sawah
Di sawah banyak pak tani
Pak tani membantu swasembada beras

Beras 1500 untuk rakyat miskin
Miskinnya rakyat Indonesia karena pemimpinnya korup
Korup deh yang tua, yang muda mabok
Mabok 7 hari 7 malam

Malam pun semakin larut
Larut gua karena kerjaan
Kerjaan gua bikin iklan
Iklan bikin orang belanja

Belanja mulu lo, nabung dong
Dong doang yang punya Dik
Dik, tidur yuk, abang ngantuk
Ngantuk aja ngajak tidur, apalagi enggak...

Saturday, January 10, 2009

Pesta Kembang Api

Seorang anak kecil, laki-laki berusia 8 tahun dengan dua orang adiknya yang masing-masing berusia 6 tahun dan 4 tahun. Berlari ke dalam rumah memanggil ibunya yang sedang memasak.

"Mamaaaaa... sebentar lagi tahun baru... Kita beli kembang api ya..." teriak anak tertua.
"Oh, iya, sebentar lagi tahun baru ya... Nanti kita beli ya sama Papa juga", sambut Mama.

Ketiga anak itu berlari kegirangan, membayangkan pesta kembang api yang penuh warna-warni menyambut harapan baru mereka. Harapan yang mereka impikan dengan penuh suka cita. Harapan akan cita-cita mereka, meski mereka sebenarnya hanya ini kembang api, seperti biasa yang mereka lakukan selama tahun baru. Masalah dunia yang damai dan tentram, masalah penghidupan yang layak, pendidikan yang layak, dan segala bentuk ideal kehidupan nyata, "ah itu aku gak ngerti, aku pokoknya mau kembang api, soalnya yang kemaren basah kena air hujan."

Suatu hari, setelah malam Natal berlalu, menjelang tahun baru. Pesta kembang api hadir lebih awal dari harapan mereka, tetapi tidak penuh warna-warni. Hanya warna asap yang putih bersih dan menyala merah dan orange. Banyak warna kelabunya.

"Waaaaaaaaaahhhhhh... aku mau warna hijau...", kata yang tertua.
"Aku dong, aku dong, aku dong, warna kuning dong," sambut sang adik.
...
...
...
"Ah, gak seru, gak ada warnanya," kata adik yang terkecil.
"Iya niiihhh," sambut kakak-kakaknya bersamaan.

!!!!!!!!!!!!!!!

"Kita cari yang warna-warni yuk," kata seseorang di ujung jalan.
"YYUuuuuuuuuukkkkk...!" sambut ketiga kakak beradik itu bersamaan.

Mereka pun "pergi" mencari kembang api yang lebih berwarna-warni. Meski sang ayah tidak "mengizinkan". Mereka tetap pergi.

"...aku pokoknya mau kembang api, soalnya yang kemaren basah kena air hujan."

-untuk anak-anak Palestina-

http://portail.islamboutique.fr/gaza2008/

What iffing

1. What if, kamera photo bisa mengabadikan gambar global view 3D dalam sekali jepret.
2. What if, kamera photo bisa memberikan fitur selection tools, sehingga bisa langsung meng-adjust warna.
3. What if, pintu kemana saja (transporter) bisa menjadi kenyataan tetapi tidak menyebabkan obesitas.
4. What if, bulan dalam setahun bisa nambah, sehingga umur kita bisa bertambah lebih lama. (antitesa dari produk anti penuaan).
5. What if, kita membuat hutan gantung, kira-kira bisa menjawab permasalahan lahan terbuka hijau diperkotaan tidak ya?
6. What if, yang menjadi para pemimpin di dunia ini anak-anak.
7. What if, seluruh sampah yang ada di bumi kita kubur di planet Mars.
8. What if, kita saling bertukar lahan dengan negara lain, kayak konsep pertukaran pelajar gitu.
9. What if, setiap orang di indonesia, setiap minggu nabung seratus perak untuk dijadikan uang kenegaraan. Mau ngitung jumlah uangnya kalo dah setahun, 2 tahun, 5 tahun? Monggo...
10. What if, dinosaurus itu adalah hewan ternaknya Nabi Adam.
11. What if, ada alat yang bisa memproyeksikan isi otak manusia dalam bentuk audio video. Udah ada blom si?
12. What if, 15 tahun lagi saya jadi presiden? Hal yang saya lakukan adalah poin no 5,8, dan 9. hehhehe...