Saturday, September 29, 2007

September akhir...

Seharusnya tulisan sebelum ini diposting tepat pada awal bulan. Tetapi ternyata berbarengan dengan tulisan ini. Mmm... Ternyata waktu itu sangat relatif ya... Sebuah tulisan yang sebenarnya ditulis pada awal September tetapi ketika digabungkan seperti ini. Tidak ada waktu yang bercerita. Tidak ada yang tahu perjalanan dari awal sampai akhir September selain pelaku tulisan ini.

Hahah...

Seperti juga sebuah photo. Ketika sebuah foto telah ter-capture saat itu juga apa yang ada dalam photo itu telah menjadi masa lalu. Mmm... Sepertinya saya pernah membicarakan hal ini. Lupakan... Tidak terlalu penting membicarakan masa lalu. Tetapi ternyata saya selalu membicarakan hal ini. Ada apa dengan masa lalu? Ada apa dengan masa lalu saya? Apakah saya mengalami masa lalu yang buruk?
Saya tidak merasa buruk dalam masa lalu, mungkin... Setidaknya hanya untuk saya.

Ternyata ini tak lebih dari sebuah tulisan dalam diary... Semua tulisan yang pernah saya tuangkan disini. Ya... tak lebih dari sebuah diary yang sering ditulis oleh orang-orang lain. Adakah sesuatu dalam tulisan-tulisan ini yang bisa memberi arti... untuk apa hidup ini sebenarnya?

Kita berjalan bersama waktu, menjadi masa lalu dan mengharapkan masa depan. Kenapa tidak mengharapkan masa lalu dan menjadi masa depan. Kenapa yang lalu tidak bisa diulang persis sama sehingga kita bisa kembali merasakan dan menikmati segala hal dalam masa lalu. Kesedihannya, kegembiraannya, ketakutannya, keberaniannya, kesadarannya, kekosongannya... Kenapa masa lalu sangat cepat berlalu... kenapa masa depan sering terlalu lama datangnya. Tetapi orang-orang bijak selalu berkata, "jangan harapkan masa depan, karena dia akan hadir tanpa kau sadari."

Adakah tempat dimana masa tidak berlawanan? Dimana tidak ada masa lalu dan masa depan... Sebuah tempat dimana semua orang seperti masa lalu dan masa depannya juga sudah dirasakannya. Ah... gimana saya menjelaskannya ya? Mmmm... Sebuah tempat dengan masa lalu dan masa depan. Sebuah tempat dimana candi yang sedang dibangun oleh orang-orang dulu bersebelahan dengan gedung pencakar langit yang juga sedang dibangun oleh orang-orang masa depan. Perlombaan membangun piramida dan gedung pencakar langit... Ketika orang dulu dan orang sekarang bertemu. Ketika masa tidak dibatasi oleh waktu. Ketika dimensi itu sama-sama kita rasakan. Ketika orang-orang masa depan mengejek orang-orang lama yang terlalu memakan waktu dan biaya bahkan memakan begitu banyak korban dalam membangun piramida. Atau ketika orang-orang dulu mengejek orang-orang masa depan bahwa karya mereka tidak memiliki jiwa. Kenapa justru saling mengejek? Mungkin mereka bisa saling membantu mengurangi waktu pembangunan dan mengisi jiwa yang kosong.

Pada akhirnya saya berbicara tentang industri...

Di Cina... ketika revolusi berhasil menggulingkan zaman kekaisaran. Semua orang yang ahli bela diri diberangus. Dihancurkan... Ketakutan rezim industri kepada orang-orang dulu adalah kepandaiannya bersatu dengan alam semesta. Di Cina, seorang pendekar bisa membunuh pendekar lain dengan banyak jurus, tetapi industri hadir dengan satu jurus untuk mengalahkan semua pendekar itu. Doorr! Yap satu jurus ledakan mesiu... Tetapi justru disitulah nilai kemanusiaan kita hilang.

Ada satu cerita yang saya dapat dari sebuah komik, Kenji, judulnya. Sebuah komik tentang pendekar kungfu Delapan Mata Angin. Sebuah kungfu Cina yang dipelajari oleh seorang anak dari Jepang yang bernama Kenji. Singkat cerita dalam salah satu seri komik itu diceritakan tentang pertarungan sengit antara seorang pendekar dengan pendekar lain yang sama-sama kuat. Mereka bertarung hidup dan mati selama beberapa hari. Tidak ada yang kalah dan menang. Tetapi dalam proses pertarungan mereka, dalam keletihan tubuh yang amat sangat, mereka berpikir kembali tentang esensi ilmu bela diri. Yakni CINTA. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri pertarungan tersebut dan menjalin persahabatan. Karena pada dasarnya mereka adalah orang-orang baik. Semua orang yang terlahir di dunia ini adalah orang baik. Karena Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu untuk keburukan. Tuhan selalu menciptakan sesuatu dengan tujuan yang baik, apapun itu, bahkan seekor lalat pun ada kebaikannya. (Saya belum mengetahui kebaikan seekor lalat, selain menjaga kita untuk selalu hidup bersih). Telah ngelantur saya...

Sekarang... masa industri hadir... Jika dalam pertarungan antara dua pendekar itu, salah satunya membawa pistol. Apa yang akan terjadi... Tidak perlu sampai menunggu berhari-hari dalam kelelahan. Dengan satu jurus, Doorr! Salah seorangnya pasti langsung tersungkur dan berbujur kaku. Tetapi tidak ada CINTA dalam pistol. Tidak ada kesadaran untuk bersahabat dalam pistol. Intinya adalah mengalahkan siapa pun lawan dengan mudah. Begitu industri mengajarkan...

Apakah masa depan akan menjadi seperti itu?

Apakah masih ada CINTA dalam industri? Ketika semua telah menjadi robot dan mengejar yang tidak pernah bisa terkejar... Dunia... Mengejar dunia tidak akan pernah ada habisnya, begitu orang bijak menasehati. Setiap hari kita semua mengejar dunia...

Satu lagi nasehat dalam komik Kenji itu, pada akhir cerita, ada sebuah kutipan bahwa, "jika kita sudah tidak mengejar sesuatu maka kita akan memiliki segalanya, jika kita sudah tidak memiliki ego maka alam semestalah yang akan menjadi ego kita".
Masa lalu dan masa depan bersatu dalam cinta.

0 komentar: