Jum'at Semangat (katanya)

Menurut seorang teman pemakaian ungkapan "katanya" dalam bahasa tutur kita adalah sesuatu yang tidak bertanggung jawab. Mengapa? Karena kita tidak tahu menahu siapa yang berkata, hanya sebuah solusi singkat atas ketidakpahaman penutur tentang sebuah persoalan. Yah, singkat aja "katanya".

Kata siapa? Tidak tahu...! Pokoknya katanya!

Begitu pula dengan hari ini, hari Jum'at yang semangat. Akhirnya hanya sekedar menjadi "katanya". Karena ternyata hari "Jum'at Semangat" ini tidak berjalan dengan penuh gereget. Sepi, kosong, sangat melompong. Hanya lalu lintas di luar sana saja yang tampaknya cukup "semangat" menyambut akhir minggu yang "katanya" mampu membuat orang-orang lebih santai dan menyongsong awal minggu dengan gontai.

Ah, ternyata memang tidak lebih dari sekedar "katanya".